Keterlibatan Konsultan Lokal di SNVT P2JN Tahun Ini Lebih Besar

Jika tahun-tahun sebelumnya keterlibatan konsultan lokal (asal Sumut-red) sangat minim pada proyek konsultansi perencanaan dan pengawasan di Satuan Kerja Non-Vertikan Tertentu Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (SNVT PPJN) Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) I Medan, maka pada tahun anggaran 2014 keterlibatannya lebih besar.
Kepala SNVT P2JN, Ir Yanto Apul Sirait MSc, menyebutkan tahun ini sekitar 41% pekerjaan jasa konsultansi perencanaan dan pengawasan, sudah melibatkan konsultan lokal. Hal itu disampaikan Yanto Apul menjawab pertanyaan wartawan, Selasa (8/4). Sebelumnya, umumnya konsultan lokal dari INKINDO, PERKINDO maupun INTAKINDO di Sumut mengeluh karena mereka jarang dilibatkan menggarap pekerjaan konsultansi di instansi pemerintah pusat yang berada di Sumut, seperti di SNVT P2JN tersebut. Kebanyakan proyek jasa konsultansi digarap konsultan dari Jakarta. Sementara konsultan lokal hanya jadi penonton. Dan beberapa pekerjaan, ada beberapa konsultan lokal yang disubkontrakkan (digandeng-red). Pada tahun-tahun anggaran sebelumnya, sebut Yanto Apul didampingi Asisten Pengawasan Harry, pekerjaan jasa konsultansi kebanyakan dalam skala besar. Kondisi itu sulit diikuti konsultan lokal karena keterbatasan di persyaratan kemampuan dan pengalaman. "Sebenarnya konsultan lokal bukan tidak mampu menggarap pekerjaan jasa konsultansi skala besar, hanya saja memang mereka terbentur di persyaratan administrasi. Jadi, konsultan lokal belum berkesempatan menggarapnya," jelasnya. Untuk tujuan pemberdayaan pengusaha kecil dan menengah, maka lanjutnya, pihaknya akhirnya menyediakan pekerjaan jasa konsultansi yang sangat memungkinkan bisa digarap konsultan lokal. "Dan itulah yang kita terapkan tahun anggaran ini," sebutnya. Lebih lanjut dijelaskan, tahun ini pekerjaan jasa konsultansi perencanaan, pengawasan termasuk survey, memiliki nilai pagu Rp 39,45 miliar, yang kemudian ditenderkan secara pra kualifikasi metode dua sampul, November 2013. Posisi keterlibatan konsultan di anggaran itu mencapai 41% yang digarap oleh 15 perusahaan jasa konsultansi lokal. "Kalau tahun-tahun anggaran sebelumnya memang, hanya beberapa konsultan yang terlibat. Artinya dengan 15 perusahaan yang terlibat, ini artinya sudah banyak peningkatan," katanya. (benny pasaribu)