top of page

Kementerian PUPR Siapkan Rp 1,8 Triliun untuk Jembatan Tano Ponggol



Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai tahun 2016-2019 akan melakukan pengembangan kawasan strategis nasional Danau Toba, Sumatera Utara. Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran sekitar Rp 1,8 triliun.

Pihak Kementerian PUPR akan membangun jalan lingkar Samosir sepanjang 145 km, yang dulu merupakan jalan status milik provinsi. Kemudian pembangunan jembatan tano ponggol. Hal itu diungkapkan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) I Medan Paul AH Siahaan kepada wartawan dalam temu media di Kantor BBPJNI, Jalan Sakti Lubis Medan, Selasa (29/3). Kabid Perencanaan Sugeng Gunadi menguraikan penanganan jalan lingkar Samosir terdiri dari tujuh paket kontrak, di mana dua di antaranya multi years (MYC) 2016-2019. Adapun dua paket MYC yang dibangun mulai tahun ini, yakni paket preservasi dan pelebaran jalan Pangururan-Ambarita-Tomok-Onan Runggu 39,52 km senilai Rp 371 miliar. Kemudian preservasi dan pelebaran jalan Tele-Pangururan-Nainggolan-Onan Runggu 18,51 km senilai Rp 174 miliar. Kemudian, lima paket tahun tunggal, yakni pembangunan jalan Tele-Pangururan 22 km senilai Rp 224 miliar, yang dibagi dalam tiga tahun anggaran senilai masing-masing Rp 74,8 triliun. Pembangunannya dimulai tahun 2017. Kemudian pembangunan jalan Pangururan-Nainggolan 7 km senilai Rp 71,4 miliar yang dibangun tahun 2018. Pembangunan jalan Nainggolan-Onan Runggu 7 km senilai Rp 71,4 miliar dibangun tahun 2019. Pembangunan jalan Onan Runggu-Tomok 8,97 km senilai Rp 346,8 miliar dibangun 2019. Pembangunan jalan Tomok-Ambarita 5,3 km senilai Rp 54,06 miliar dibangun tahun 2017. Selanjutnya, pembangunan jalan Ambarita-Simanindo 18,3 km senilai Rp 186,66 miliar dibangun mulai tahun 2018 dan 2019 dengan masing-masing anggaran Rp 93,33 miliar. Dan pembangunan jalan Simanindo-Pangururan 19,3 km senilai Rp 196,86 miliar dimulai tahun 2018 dan 2019 dengan masing-masing anggaran Rp 90,43 miliar. "Sedangkan jembatan tano ponggol 100 meter senilai Rp 110 miliar dibangun mulai tahun 2017 dan 2018," ujar Sugeng yang juga didampingi Kabid Pelaksanaan Jhon Damanik, Kabid PSP3 Faturrahman, P2JN Wilayah 1 Bambang Pardede dan lainnya. Paul AH Siahaan mengharapkan dukungan pemerintah kabupaten Samosir dan warga setempat agar pembangunan jalan lingkar dan jembatan tano ponggol berjalan sesuai rencana. "Terutama dalam pembebasan lahan, kami harapkan agar masyarakat dan Pemkab Samosir berpartisipasi aktif. Bahwa ganti rugi sesuai ketentuannya, sudah kami siapkan," ujar Paul. Jalan lingkar Samosir selain untuk mendukung kawasan strategis nasional Danau Toba, juga secara langsung mendukung aktivitas perekonomian masyarakat. "Infrastruktur jalan yang bagus akan menghemat cost, juga untuk mengangkat potensi perekonomian lokal. Jadi dampaknya sangat kompleks," katanya. Sementara jembatan tano ponggol, akan dibangun dengan desain modern dan berteknologi tinggi serta mengadopsi nilai adat Batak Dalihan Natolu (somba marhulahula, elek marboru, manat mardongan tubu). Ketinggian jembatan itu nantinya disesuaikan dengan ruas aliran air danau dan struktur perbukitan di sekelilingnya. Nantinya juga akan dilengkapi penerangan memadai sehingga tampak lebih indah di malam hari. Namun sebelumnya, lebar aliran air di tano ponggol itu akan diperlebar oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera Utara II, yakni 50 meter. "Itu nanti semakin memperindah sepanjang aliran air tano ponggol itu sendiri," tukas Paul. (benny pasaribu)


Artikel dan Berita Lainnya
Artikel dan Berita Terkini

© 2016 Satker P2JN Prov. Sumatera Utara

bottom of page